I. AGRIBISNIS CORE BISNIS NO. I DI JAWA BARAT

  1. 70 % penduduk Jabar adalah petani/buruh tani/ pelaku agribis
  2. PDRB pertanian 11,74%(Rp52,6T) diluar indag hsl tan.
  3. Penyerapan TK 30% diluar ss hulu hilir.
  4. Berbagai komoditi Jabar menduduki peringkat tertinggi dan atau penting di tingkat nasional, antara lain:
  • Beras, barometer tingkat nasional
  • Sayur, (14 komoditi)
  • Tan. Perkebunan (Teh, Kelapa, Coklat, Karet)
  • Susu, ayam ras, dll
  • Ikan mas, bandeng, layur

Sistem Agribisnis meliputi sub sistem : Hulu, Budidaya, Penunjang dan Sub Sistem Hilir








  • Sub sistem hulu, adalah kegiatan ekonomi yang menghasilkan sarana produksi pertanian (pupuk, benih/bibit, pestisida,peralatan dll),
  • Sub sistem on farm (budidaya) kegiatan yang menghasilkan produk primer
  • Sub sistem penunjang adalah kegiatan ekonomi yang menyediakan jasa, yang dibutuhkan sub sistem lain seperti transportasi, penyuluhan, irigasi, pendidikan, penelitian, perkreditan/permodalan,
  • Sub sistem hilir, berupa kegiatan pengolahan hasil, sampai ke pemasaran hasil pertanian.

KONDISI AGRIBISNIS JAWA BARAT


  • Dirasakan adanya ketimpangan distribusi margin dalam usaha agribisnis :
    1. 9 % diperoleh on farm
    2. 91 % diperoleh off farm
  • Usaha agribisnis belum memberikan kesejahteraan yang berkeadilan bagi sebagian besar pelaku agribisnis
  • Pemberdayaan pelaku agribisnis merupakan suatu “Keniscayaan”

PERMASALAHAN


  • Pelaksanaan agribisnis sebagai suatu konsep, belum dilaksanakan secara utuh dan terpadu (tidak terputus-putus),
  • Skala usaha yang dimiliki belum / tidak mencapai skala ekonomi agar efisien dalam adopsi teknologi baru
  • Prasarana on farm belum memadai (irigasi yg baik 46%, farm road minim, pergudangan, dll),
  • Konversi lahan, 94-05 swh turun 27%, pemukiman naik 110%
  • Permodalan, tingkat pengetahuan, keterampilan petani rata-rata rendah, usaha tani belum “Market Oriented”,
  • Keberpihakan pemerintah terhadap agribisnis sering tidak optimal kadang kebijakan kontra produktif (kebijakan fiskal, ketersediaan

II. PEMPROV JABAR

Pemerintah Sebagai Penentu Kebijakan
  1. Menghimpun dan mensinergikan sumber daya yang tersedia (sumberdaya alam, sumberdaya manusia, sumberdaya buatan),
  2. Menciptakan iklim usaha yang kondusip dengan menetapkan regulasi yang mengayomi semua fihak,
  3. Menetapkan wilayah andalan dengan komoditi unggulan (clustering) untuk menciptakan lahan abadi,
  4. Mengupayakan agar sub sistem hilir mampu menjadi penghela bagi sub sistem on farm (sebagai fokus pemberdayaan),
  5. Meningkatkan daya saing (menciptakan inovasi-inovasi terapan, efisiensi, mening- katkan comparative advantage)

III. USAHA AGRIBISNIS

Usaha Agribisnis, berfungsi sebagai :
  1. Penyediaan lapang kerja (pekerja otot (fisik) maupun pekerja otak)
  2. Peningkatan daya beli yang identik dengan peningkatan pendapatan dan kesejahtera-an masyarakat,
  3. Membangun ketahanan dan keamanan

IV. MAI JABAR


a) Peran dan Fungsi MAI bagi Pemerintah
  1. Sebagai Mitra,
  2. Think Tank,
  3. Bridging,
  4. Problem Solver – Contoh : Program Penghapusan Kemiskinan
b) Apa, Siapa, Bagaimana, MAI ?
  1. MAI : Masyarakat Agribisnis dan Agroindustri Indonesia (MAI) adalah organisasi Kemasyarakatan yang bersifat kegotongroyongan dan kebersamaan, bercirikan Kewirausahaan Profesionalisme dan bercorak terbuka bebas dan Independent.
  2. MAI : Eksistensinya tidak boleh menjadi masalah tapi selalu memberikan solusi.
VISI :
  • AGRIBISNIS SEBAGAI PENGGERAK UTAMA PEREKONOMIAN JAWA BARAT

MISI :
  1. Membangun sistem dan usaha agribisnis yang bercirikan kerakyatan, berkelanjutan, berdaya saing, terdesentralisasi dan berkeadilan,
  2. Revitalisasi dan reformasi kelembagaan agribisnis-agroindustri,
  3. Memberdayakan pelaku agribisnis-agroindustri secara sistematis,
  4. Membantu memperlancar ketersediaan sarana prasarana penggerak pendukung agribisnis-agroindustri.
STRATEGI :
  • Mendorong terwujudnya integrasi kecerdasan spiritual, emosional Intelektual yang komprehensif dan holistik.
TUJUAN :
  • Membangun dan meningkatkan Profesionalis-me dan pengembangan SDM masyarakat agribisnis dan agroindustri.
  • Membantu meningkatkan kesejahteraan petani/ pelaku agribisnis dan agroindustri serta masyarakat pedesaan.
SASARAN :
  • Masyarakat agribisnis agroindustri meliputi petani pelaku baik mikro, kecil, menengah dan besar serta stakeholders agribisnis lainnya.
  • Jejaring/networking agribisnis di Jawa Barat, Indonesia dan global.
----------------------------------------------------------------------------------------
10 PROGRAM MAI

  1. Memberdayakan SDM pelaku agribisnis – agroindustri secara sistematis, terencana dan berkesinambungan
  2. Mendorong kebijaksanaan ekonomi yang bersahabat bagi pengembangan agribisnis-agroindustri
  3. Membentuk lembaga pembiayaan regional Jawa Barat
  4. Membentuk kelembagaan komoditi (commodity board)
  5. Mendorong pembangunan industrialisasi pertanian perdesaan
  6. Mengusahakan adanya lahan pertanian abadi
  7. Mendorong pembangunan agribisnis – agroindustri yang efisien dan adil
  8. Mendorong pembangunan sarana prasarana pertanian perdesaan
  9. Menjaga, memanfaatkan dan melestarikan sumber daya hayati serta lingkungan hidup
  10. Mendorong terwujudnya kelembagaan pemerintah yang lebih koordinatif terpadu dan fokus dalam pembangunan agribisnis agroindustri.
-----------------------------------------------------------------------------------------
KEGIATAN POKOK

  • Meningkatkan kualitas SDM dan kerjasama antar lembaga profesi melalui penyelenggaraan Diklat SDM pelaku agribisnis- agroindustri
  • Pengembangan SENTRA Mediasi dan Informasi Agribisnis dan Perdesaan,SENTRA Konsultasi Inkubator Agribisnis, SENTRA Budaya dan Budidaya Agribisnis-agroindustri
  • Pengembangan Lembaga Keuangan Syariah Non Bank
  • Menyelenggarakan Pengkajian dan Studi Strategis Agribisnis-agroindustri
  • Menyelenggarakan kerjasama dengan berbagai fihak (perorangan, swasta dan pemerintah)
----------------------------------------------------------------------------------------

PROGRAM PRIORITAS MAI JABAR 2009

  1. Pembentukan 26 DPC MAI diseluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat
  2. Mengembangkan peran MAI sebagai Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Organic Farming.
  3. Mengembangkan Peranan MAI Jabar dalam Manajemen Pasar Lelang di Jawa Barat.
  4. Peran MAI Jabar dalam pelaksanaan CSR Agribisnis di Jawa Barat.
  5. Kampanye Gemar Mengkonsumsi Produk Pangan Jawa Barat serta Penjajagan Investor Agribisnis di Jawa Barat untuk Pembangunan Show Window Hortikultura (SWH).
  6. Peran serta MAI Jabar dalam Manajemen TPA Sari Mukti sebagai Sumber Bahan Pupuk Organik.
  7. Pengembangan Agribisnis Organik
  8. Pembangunan MAI Mart.



3 Responses to “ ”

Unknown mengatakan...

Selamat pagi MAI-Jabar,
kami pelaku Agribisnis sejak th.2000, kami penyuluh perbaikan kerusakan tanah pertanian di berbagai daerah terutama di Jabar.Buka Youtube: Indonesia lumbung pangan dunia, ada 2 cara agar Indonesia menjadi lumbung pangan duni a, yi: 1. Perbaiki kerusakan lahan Pertanian P. Jawa dan lipatkan hasilnya, 2.Desentralisasi lahan diluar P.Jawa. Kami me ngenal MAI lebih dekat sejak 23 Juli 2013, Drs.H.Umar Hasan,MM yykikims

ADE BAGUS mengatakan...

Apakah bisa menjual hasil panen kami kunyit ke MAI

Posting Komentar